Wanita dalam Kisah Layangan Putus

Wanita dalam Kisah Layangan Putus

Woman Daily - Kisah Layangan Putus sedang menjadi banyak pembicaraan orang, di semua platform, baik media sosial atau semacamnya, hingga dunia nyata.

Hal ini dikarenakan oleh sebuah drama seri yang tayang di WeTV, yang mana judul dramanya menumpang kepada sebuah tulisan viral yang terjadi di tahun 2019 silam.

Ceritanya sih sebenarnya sama sekali berbeda dengan kisah Mommi ASF yang viral setelah menuliskan kisah perselingkuhan suaminya, di grup FB KBM (Komunitas Bisa Menulis).

Tapi, karena khalayak sudah terekam memori akan kisah mommi ASF tersebut, jadilah sulit untuk memisahkan cerita drama yang dibintangi Reza Rahardian, Putri Marino dan Anya Geraldine tersebut.
Saya sendiri, memilih untuk tidak menonton secara keseluruhan, karena nggak sempat, hahaha.

Tapi dengan banyaknya potongan drama yang beredar di media sosial, bikin saya bisa tahu jalan cerita drama serial tersebut, tanpa perlu menonton keseluruhannya.

Kali ini, saya tidak akan membahas lebih detail tentang drama serial Layangan Putus tersebut.
Saya hanya ingin mengangkat sebuah opini, tentang 2 karakter wanita yang menjadi pemeran utama dalam drama serial tersebut.


Wanita Setia Dalam Kisah Layangan Putus


Salah satu karakter utama dalam drama serial Layangan Putus ini, adalah Kinan yang diperankan dengan sangat apik oleh Putri Marino.

Layangan Putus Kinan Putri Marino

Dengan karakter seorang wanita yang cantik dan lembut, istri yang sangat setia dan mencintai keluarganya seutuhnya.

Bagi Kinan, suami dan keluarga adalah segalanya.
Pengabdiannya, kesetiaan, dan kepercayaan diberikan sepenuhnya kepada Aris, suaminya.

Namun siapa sangka, semua pemberian dan pengabdiannya, dibalas oleh sebuah pengkhianatan oleh sang suami, hanya karena jatuh cinta dengan wanita lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya banyak banget sosok wanita seperti Kinan ini, bahkan kalau bisa saya katakan, 90% wanita yang menikah dan berkecukupan, akan menganggap keluarga adalah segalanya.

Dia rela melakukan apapun demi suami dan anak-anaknya, namun sedihnya banyak wanita seperti itu mendapatkan balasan pengkhianatan oleh suaminya.

Memang sih ya, tak akan pernah ada rumah tangga tanpa adanya cobaan, tapi cobaan suami selingkuh itu sungguh merupakan sesuatu yang kontrolnya dari manusia dengan akal pikiran.

So, jika terjadi pengkhianatan dengan berselingkuh, nggak bisalah kita mengatakan kalau itu adalah takdir, karena sesungguhnya hal itu bisa dihindari, kalau mampu memanajemen hati dengan baik.

Memang, saya percaya kalau ada yang ditakdirkan untuk menjadi istri pertama dari suami yang memiliki istri lagi.
Tapi sesungguhnya hal itu bisa terjadi dengan penuh syariah, tentunya tanpa adanya perselingkuhan terlebih dahulu.

Sungguh begitu tragis sih ya, ketika wanita bisa memilih setia sebagai bentuk pembuktian cintanya terhadap suami dan anak-anaknya, mengapa setia begitu sulit untuk seorang lelaki dengan istri cantik dan anak-anak yang cantik juga.

Layangan Putus Putri Marino

Apakah sedemikian sulitnya setia itu?
Terlebih, hampir tak bisa mendapatkan celah dari kekurangan istrinya?

Entahlah, sejak dulu wanita memang selalu rentan oleh pengkhianatan, diduakan suami.
Bahkan ditigakan maupun diempatkan.

Ketika semakin banyak yang salah mengartikan sunah nabi Muhammad, yang mana menikahi wanita lebih dari satu karena untuk memuliakan wanita tersebut, bukan untuk kesenangan semata.

Selain itu, Islam sejatinya tidak mengajarkan untuk menambah istri, justru Islam memuliakan wanita dengan memerintahkan agar lelaki zaman dahulu yang seringnya punya istri puluhan, untuk dikurangi jumlahnya, sampai maksimal 4 saja.

Tapi, dengan kemajuan zaman, entah mengapa banyak yang salah mengartikan hal tersebut.


Wanita Penggoda / Pelakor Dalam Kisah Layangan Putus


Karakter wanita utama kedua di dalam drama series Layangan Putus adalah, Lydia Danira.
Seorang wanita yang rela mengenyampingkan kenyataan bahwa lelaki yang mendekatinya adalah sosok suami orang, lalu menerima dan menikmati semua cinta terlarang dari Aris, suami Kinan.

Layangan putus Anya Geraldine Lydia

Lydia, diperankan secara apik oleh Anya Geraldine yang begitu sukses membuat banyak wanita gregetan menontonnya.

Bahkan, akibat dari peran dan penghayatannya terhadap peran tersebut, membuat Anya jadi takut keluar rumah, saking parno dicakar oleh ibu-ibu.

Karakter wanita penggoda atau pelakor memang sungguh menyakitkan dan bikin kesal banyak kaum wanita. Sebagai wanita yang belum pernah dan tak akan pernah mau (semoga ya) berada di posisi tersebut, sayapun teramat kesal terhadap wanita yang tak mau menolak lelaki beristri, termasuk menolak gejolak di hatinya.

Padahal, kita semua tahu, hanya ada sedikit pasangan yang dimulai dari kasus perselingkuhan, bisa bertahan selamanya.
Kebanyakan sih pada akhirnya harus berakhir dengan kisah yang sama.

Bagaimana mungkin percaya dengan janji lelaki yang tega mengkhianati wanita yang dulunya dipuja dan diperjuangkan, kemudian bisa setia dengan wanita yang baru?

Saya rasa, wanita-wanita seperti ini memang kurang pandai memanajemen perasaannya, sehingga membiarkan dirinya jatuh ke pusaran cinta yang salah.

I know, cinta memang kadang membutakan hati dan akal pikiran wanita, tapi sejujurnya kita sebagai wanita bisa kok untuk tidak buta dalam logika, meski hati menguasai langkah kita, tapi hadirkanlah logika, agar bisa berpikir jernih dalam melangkah ke jalan yang lebih baik

Layangan putus Anya Geraldine

Wanita yang rela menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orang lain seperti Lydia ini, adalah gambaran wanita yang tak punya prinsip kuat, sehingga bisa dengan mudah jatuh ke dalam lingkaran cinta yang salah, dengan cara yang salah pula.

Dan lelaki yang tega mengkhianati istrinya seperti Aris dalam Layangan Putus ini, adalah gambaran lelaki lemah, yang juga sama-sama tak punya prinsip kuat.

Ah kok jadi membayangkan, lelaki tak punya prinsip seperti Aris, memang cocok sama wanita tak punya prinsip kuat kayak Lydia, makanya mereka cocok ya? *eh.

Apapun itu, wanita-wanita dalam Layangan Putus ini, sebenarnya sama-sama menjadi korban, hanya saja wanita dalam karakter Lydia, masih belum sadar dengan kedudukannya yang saat ini merasa seperti di atas angin.

Pada akhirnya, keduanya akan sadar, kalau mereka sama-sama korban, dari lelaki yang memang tak punya prinsip kuat dan tak layak diperjuangkan seperti Aris.

So ladies, kita jangan gitu ya...

Sumber: opini dan beberapa sumber
Gambar: Canva dan berbagai sumber
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url